Aparat Keamanan Keparat: Siksa Papua, Wujud Pelanggaran Hak Asasi Manusia

 

Sumber: HIPMAPAS


Tepat pada 30 Maret 2024, Himpunan Pelajar & Mahasiswa Papua Kota Semarang (HIPMAPAS), melakukan aksi di depan gedung Polda Jawa Tengah. Aksi tersebut berjudul “Hentikan Kekerasan, Berikan Keadilan Bagi Orang Papua dan Tarik TNI, Polri dari Seluruh Tanah Papua”. Tujuan aksi yaitu menuntut keadilan atas pelanggaran hak warga sipil oleh aparat TNI dan Polri di seluruh tanah Papua. Mereka mengecam pelanggaran hak asasi manusia dan menuntut pertanggungjawaban atas tindakan aparat keamanan negara yang sewenang-wenang kepada masyarakat adat Papua.

 

Dalam aksi tersebut, dibacakan pernyataan sikap oleh Yeli Yikwa sebagai

Sekretaris HIPMAPAS dan diikuti bersama-sama. Ia membacakan pernyataan sikap tentang beberapa poin tuntutan yang dapat disimpulkan yaitu mengecam, mengadili, memecat, memenjarakan pelaku penyiksaan terhadap warga sipil di seluruh wilayah Papua. Pemerintah juga perlu untuk mengusut tuntas kasus pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga sipil di Papua.

Serta, yang terpenting yaitu memberikan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua sebagai solusi demokratis.

 

Yeli mengatakan, “Kami berharap agar pelanggaran hak asasi manusia di Papua harus dituntaskan dengan adil dan menindak tegas KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) untuk turun ke lapangan menyelesaikan masalah pelanggaran HAM, se-tanah Papua.”

"Apabila belum selesai, maka mahasiswa Papua se-Indonesia, intelektual, tokoh adat, perempuan, tokoh masyarakat, tokoh gereja, akan dilakukan mobilisasi besar-besaran,” tutur Yeli dalam menindaklanjuti aksi tersebut.

 

Melky, koordinator lapangan aksi yang juga sebagai mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang, asal Papua menegaskan dalam orasinya, “Hari ini kita kasih tau kawan-kawan, agar masyarakat Indonesia bisa memahami kalau di Papua memang sudah tidak baik-baik, kawan-kawan.”

“Betul, kasih paham!”, jawab massa aksi menyetujui.

 

Pada awalnya, mereka melakukan long march dari depan Gedung Telkom, Pleburan hingga Polda Jateng. Aksi solidaritas ini dimulai dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. 

Para pelajar dan mahasiswa Papua akhirnya selesai dalam aksi solidaritasnya. Mereka berjalan kembali dari Polda Jateng hingga titik lokasi semula, depan Gedung Telkom, Pleburan. Tak lama setelah 15 menit beristirahat, pukul setengah 12 mereka beranjak pulang ke tempatnya masing-masing.

Aksi solidaritas ini tak hanya di Semarang, tapi juga sebelumnya pernah terlaksana di Yogyakarta dan Bandung.***


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Ingin Hidup di Bumi, Bukan?

Dalam Terik, Bersuara Membela Kritik yang Dikriminalisasi Oligarki

Plastic Campaigner with Environment Warriors!