Menelusuri Penyiksaan Hewan Dibalik "Kelinci Percobaan" Elon Musk


Bonjour guys! Gimana nih kabar kalian animal lovers? we hope u're always happy-healthy, yaaaps guys. So, bahasan kita kali ini cukup seru, lho. Collaboration between animal and techonolgy. Yuk, kita bahas bareng animal lovers!

Penyebab awal microchip pada hewan percobaan

Startup riset milik Elon Musk, Neuralink disebut telah sukses mengujicobakan proyek microchip implan otak pada monyet. Perusahaan kemudian akan memulai tes serupa, uji coba implan di otak manusia pada 2023. 

Lantas, apakah itu implan? Microchip implan yang biasa disebut microchip saja adalah alat identifikasi hewan berupa chip berukuran mikro yang ditanamkan (diimplan) pada jaringan sub kutan (bawah kulit) hewan.   

Sekitar bulan Februari 2021 lalu, Elon Musk mengatakan bahwa startup miliknya, Neuralink, berhasil melatih monyet untuk main game hanya dengan berpikir layaknya telepati. Saat itu, Elon mengatakan bahwa videonya akan dibagikan secara luas dalam waktu dekat. 

Neuralink mendemonstrasikan bagaimana mereka menggunakan sensor dan chip otak untuk merekam aktivitas dasar seorang monyet bernama Pager. Pager diberi tugas untuk memindahkan token ke kotak yang berbeda menggunakan joystick dengan tangannya. Dengan menggunakan data dasar tersebut, Neuralink mengaktifkan teknologi machine learning untuk mengantisipasi ke mana Pager akan memindahkan pengontrol fisik.

Pada akhirnya, Neuralink dapat memprediksi pikiran Pager secara akurat sebelum gerakannya di game benar-benar dilakukan. Monyet tersebut memainkan game ping-pong sepenuhnya hanya dengan pikiran, yang dimungkinkan oleh sensor dan implan chip yang tertanam di otaknya. 

Menurut peneliti di Neuralink, “Misi kami adalah membangun sistem BMI (Brain Machine Interface) klinis yang aman dan efektif, yang nirkabel dan dapat ditanamkan ke otak sepenuhnya.” 

Tujuan pertama kami adalah memberikan kembali kebebasan digital kepada orang-orang menderita kelumpuhan, untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah melalui teks, mengikuti keingintahuan mereka di website, mengekspresikan kreativitas mereka melalui fotografi dan seni, dan, untuk bermain video game,” kata peneliti dari perusahaan Elon Musk itu. 

Chip Neuralink kabarnya diciptakan untuk meningkatkan kecepatan aliran informasi dari otak manusia ke mesin. Di mana chip ini dapat membantu manusia menggerakkan mesin hanya dengan memikirkannya tanpa adanya sentuhan. Selain itu kabarnya, chip ini dapat menyembuhkan sejumlah penyakit saraf seperti Alzheimer dan Parkinson.


Konsep Kesejahteraan Hewan
(Animal Welfare)

Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan.

Para penganjur hak-hak hewan dalam memperkuat argumen mereka, bahwa hewan juga perlu diakui hak-hak moralnya sering menggunakan ungkapan Bentham: “The question is not, Can they reason? nor, Can they talk? But can Can they suffer? (persoalannya bukan, apakah mereka dapat bernalar atau dapat berbicara, tetapi apakah mereka dapat mengalami penderitaan). Oleh karenanya, menurut penganjur hak-hak hewan, hewan-hewan memiliki hak untuk hidup (the right to life), hak untuk bebas (the right to freedom) dan hak untuk kebahagiaan (the right to happiness).


Hukum dan peranan Internasional

Para aktivis hewan Amerika telah mengajukan pengaduan ke Departemen Pertanian AS dengan tuduhan penggunaan Neuralink dan sembilan pelanggaran Undang-undang Kesejahteraan H\hewan. 

Monyet lainnya ditemukan dengan jari dan kaki yang hilang. "Mungkin hasil dari mutilasi diri atau trauma lain," jelas Jeremy. 

"Penelitian terhadap hewan diatur secara ketat, dan kami mengikuti semua hukum dan peraturan yang berlaku dari Departemen Pertanian AS," tutur juru bicara kampus. 

Salah satu pasal dalam Undang-Undang (UU) No. 18 tahun 2009 dan UU No. 41 tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan mengatur bahwa setiap orang dilarang untuk menganiaya dan/atau menyalahgunakan hewan yang mengakibatkan hewan menjadi cacat dan/atau tidak produktif. Hal itu tentu tidak sejalan dengan praktik penyiksaan hewan demi inovasi ini. 

Teori Peranan Organisasi Internasional

Peranan merupakan aspek dinamis. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. 

Peranan Humane Society International dilihat dari bagaimana upaya dalam mengatasi masalah tentang kesejahteraan hewan melalui fungsi dan peranannya sebagai organisasi intenasional. Dari konsep peranan Humane Society International muncullah istilah peran. Peran adalah seperangkat tingkat yang di harapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Berbeda dengan peranan yang sifatnya mengkristal, peran bersifat insidental dilakukan (eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 6, Nomor 1, 2018: 329-342 332).


Teori peranan menegaskan bahwa perilaku politik adalah perilaku dalam menjalankan peranan politik. Teori ini berasumsi bahwa sebagian besar perilaku politik adalah akibat dari tuntutan atau harapan terhadap peran yang kebetulan dipegang oleh aktor politik. Seseorang yang menduduki posisi tertentu di harapkan akan berperilaku tertentu pula. Harapan itulah yang membentuk peranan mengenai sumber munculnya harapan tersebut dapat berasal dari dua sumber yaitu, harapan yang dimiliki orang lain terhadap aktor politik (Elon Musk) dan harapan juga bisa muncul dari cara si pemegang peran menafsirkan peranan yang dipegangnya, yaitu harapannya sendiri tentang apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan, tentang apa yang bisa dan tidak bisa.

Hal ini berkaitan erat dengan kesejahteraan binatang.

Animal Welfare (Kesejahteraan Binatang), adalah ekspresi yang berkenaan dengan moril. Semua manusia bertanggungjawab terhadap masing-masing binatang yang dipelihara atau bebas di alam. Dalam teori Kesejahteraan Binatang ada ajaran tentang kepedulian dan perlakuan manusia terhadap masing-masing hewan dan bagaimana masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup hewan itu.


The Five Freedoms

Walaupun Lima Kebebasan Binatang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua hewan, pada khususnya langkah ini berguna untuk menjamin hewan atau satwa yang dipelihara tidak akan mengalami penganiayaan. Metode ini sudah dianggap sebagai metode internasional, berikut merupakan Lima Kebebasan yang dimaksud yaitu : 

1. freedom from hunger and thirst – kebebasan dari kelaparan dan kehausan: memberikan makanan dan minuman yang cukup untuk menjamin binatang sehat. 

2. freedom from discomfort – kebebasan dari ketidaksenangan: memberikan kondisi lingkungan yang sesuai bagi binatang dan yang menyenangkan 

3. freedom from pain, injury and disease – kebebasan dari kesakitan, luka-luka dan menjamin bahwa hewan itu dapat diperiksa oleh dokter hewan dan diobati. 

4. freedom to behave normally – kebebasan untuk bertindak dengan biasa, sebagai seekor binatang: memberikan lingkungan yang luas, yang memungkinkan binatang melakukan gerakan alami dan bergaul dengan binatang lain yang berjenis sama 

5. freedom from fear and distress – kebebasan dari ketakutan dan stres: menjamin kondisi dan perlakuan satwa yang baik supaya menghindari satwa dari ancaman kebosanan, stres, ketakutan dan kesusahan.

Praktik penyiksaan hewan pada percobaan microchip

Federal Amerika Serikat yang mengurus obat-obatan dan pangan, FDA, tidak memberi izin pada Neuralink untuk memakai perangkat serupa yang membunuh banyak monyet.  Di luar isu tersebut, sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters mengungkapkan Departemen Pertanian AS sedang menyelidiki Neuralink, menyusul keluhan bahwa pengujian hewan dilakukan dengan tergesa-gesa dan menyebabkan penderitaan dan kematian. 

Tekanan Elon Musk Terhadap Peneliti

Mengutip Evening Standard, Senin (6/3/2023), karyawan dilaporkan mengeluh soal tekanan dari Elon Musk untuk mempercepat pengembangan dan menghasilkan eksperimen yang gagal.  Tes yang gagal tersebut harus diulangi, sehingga jumlah hewan yang diuji dan dibunuh makin meningkat.  Secara keseluruhan, perusahaan tersebut diduga telah membunuh sekitar 1.500 hewan, termasuk lebih dari 280 domba, babi, dan monyet-eksperimen sejak 2018. 

Banyak perusahaan secara rutin menggunakan hewan dalam percobaan untuk memajukan perawatan kesehatan manusia, dan mereka menghadapi tekanan keuangan untuk membawa produk ke pasar dengan cepat. 

Hewan biasanya dibunuh saat percobaan selesai, seringkali agar mereka dapat diperiksa setelah kematian untuk tujuan penelitian. 

Tetapi karyawan Neuralink saat ini dan sebelumnya mengatakan jumlah kematian hewan lebih tinggi dari yang seharusnya karena alasan terkait tuntutan Elon Musk untuk mempercepat penelitian. 

Jika Elon Musk seorang primatologist, dia tidak pernah menyarankan  binatang itu diikat ke kursi dengan perangkat logam ditanamkan di tengkoraknya dan dipaksa untuk menonton video game sepanjang waktu,“ kata seorang peneliti, Kathy. 

Chip Neuralink memang ditanamkan dengan cara mengebor lubang ke tengkorak monyet. Alhasil, efek sampingnya justru mengerikan. Kulit dari hewan itu mengalami infeksi kulit berdarah dan akibatnya mereka harus mengakhiri hidupnya untuk menghilangkan rasa sakit. 

Kemudian ada juga monyet-monyet muntah setelah operasi. Beberapa lainnya pingsan karena kelelahan dan mati. Hasil autopsi menemukan bahwa mereka menderita pendarahan otak. 

Secara signifikan, implan yang sangat invasif dan perangkat keras yang dimasukkan ke dalam otak dengan cara di bor membahayakan mereka.

Finally, sampai sini apakah cukup menambah sel neuron otak kita? hehehe. Yaps, intinya tidak hanya memiliki awareness pada penyiksaan hewan secara langsung ya animal lovers, tapi juga perlu peduli pada hewan yang disalahgunakan karena dijadikan "kelinci percobaaan" dengan dalih untuk masa depan teknologi kita. Which is walaupun demi kemajuan teknologi, tapi perlu menjadi saksi dan "agent of change and justice" dalam proses yang salah terhadap hewan itu yaaa, animal lovers!

I have a recommendation song in the below! Terimakasih temen-temen! ***

Earth Song - Lil Dicky

Sumber: Publication. UK: RSPCA.

file:///C:/Users/LENOVO%20S145/Downloads/21686-42027-1-SM.pdf

https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/11/23.-1202045046-Khairi-Fajar.pdf


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Ingin Hidup di Bumi, Bukan?

Dalam Terik, Bersuara Membela Kritik yang Dikriminalisasi Oligarki

Plastic Campaigner with Environment Warriors!