Menko Investasi Luhut Binsar, Bawa Haris-Fatia ke Meja Hijau: Masalah Tambang Papua!

 


   Luhut Binsar Pandjaitan bersaksi pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis 8 Juni 2023. Sejak sekitar pukul 10.40 hingga 15.30 WIB. Hal ini terjadi karena podcast milik Haris Azhar yang membahas perlakuan kekerasan HAM kepada masyarakat adat Papua dan mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan, serta kepemilikan investasi saham tambang emas oleh pejabat negara, yang itu semua terjadi di Intan Jaya, Papua. Hal ini telah membuat Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, merasa tersinggung serta menyatakan pencemaran nama baik terhadap dirinya, lalu mengajukan laporan ke Polda Metro Jaya yang dilakukan oleh pengacara Luhut Binsar, bernama Juniver Girsang. Menko Luhut juga mengajukan gugatan perdata sebesar 100 miliar.

   Berawal dari Podcast yang dimiliki oleh Haris Azhar dan mengundang Fatia Maulidiyanti serta Owi (nama panggilan). Haris Azhar adalah seorang pendiri Lokataru (Organisasi Advokasi Hukum dan HAM). Fatia Maudiyanti adalah koordinator KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan). Owi adalah Divisi Advokasi Walhi Papua (Wahana Lingkungan Hidup).

   Sepanjang video, mereka telah membahas tentang masalah tambang emas di Intan Jaya, Papua. Tambang itu telah melanggar hak asasi masyarakat adat sekitar pertambangan. Caranya seperti mengungsikan banyak masyarakat adat (termasuk bupati) sekitar pertambangan ke tempat pengungsian yang tidak layak, ada juga TNI maupun aparat keamanan yang dikerahkan demi menjaga proses penambangan lancar dari awal hingga akhir tanpa ada gangguan masyarakat setempat.

   Mahasiswa sekitar Intan Jaya, Papua telah mengajukan protes tentang beberapa dampak lingkungan yang rusak, seperti pencemaran air, tanah, udara di sekitar penambangan dan juga adanya kesenjangan ekonomi antara masyarakat adat dengan pemangku kepentingan pertambangan emas setempat.

   Pertambangan emas di Papua dimiliki oleh Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk. Dalam podacast perbincangannya, Fatia mengatakan,“Nah, yang lebih besarnya itu ada (PT) Tobacon Bela Mandiri, anak perusahaannya Toba Sejahtera Group.” Lalu, Fatia juga menambahkan bahwa, “Tobacon ini direkturnya adalah Purnawirawan TNI, namanya Paulus Prananto. Toba Sejahtera ini dimiliki sahamnya oleh salah satu pejabat kita namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan”, “The Lord ya”, balas Haris.“Jadi, bisa dibilang Luhut bermain dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua, hari ini”, tungkas Fatia.***


Sumber: Podcast Haris Azhar

 

Sumber: Podcast Youtube Channel: Haris Azhar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Ingin Hidup di Bumi, Bukan?

Dalam Terik, Bersuara Membela Kritik yang Dikriminalisasi Oligarki

Plastic Campaigner with Environment Warriors!