Aku, Lingkungan, dan Kamisan

Sumber: Jakartanicus Kakiku melangkah pasti setiap datang sore hari menuju depan bangunan putih biang oligarki yang monarki. Sambil menuruni transportasi umum masyarakat kelas pekerja, aku selalu bertanya dalam hati, “Mengapa setiap datang ke Aksi Kamisan selalu hujan ya?”. “Biarlah alam yang menjawabnya,” gumamku. Ya, memang biasanya setiap liburan, aku kembali ke rumah di Jakarta dan aku usahakan untuk hadir ke Aksi Kamisan, setelah sebelumnya mengenal Aksi Kamisan Semarang. Belajar dan berempati tentang berbagai kasus kemanusiaan yang diabaikan oleh negara membuatku merasakan harmoni yang sama ketika terpanggil untuk menuntut negara pada Aksi Kamisan, dimanapun aku berada. Menyuarakan isu kerusakan lingkungan di Semarang menjadi sumber ketertarikanku untuk bersolidaritas menyuarakan hak tempat hidup yang layak bagi setiap manusia. Tenggelamnya pesisir Semarang akibat gencarnya pembangunan industri dan tol laut di Semarang, mengorbankan lebih dari 7 dusun yang kini hilang ...